Kenanganku di Tiara Dewata (lokasi lama)
11.05
Aku dari tahun kemarin mau cerita ini, malah lupa terus. Sekarang baru ingat.
Tiara Dewata adalah supermarket legend di Denpasar.
Seperti ini suasana di Tiara Dewata yang lokasi lama |
Tidak hanya supermarket, di tempat ini ada food court, tempat permainan, kafe, toko baju, dan toko buku. Pernah ada Dunkins Donuts, Dcrepes, dan Rotiboy juga.
(Toko baju dan toko buku ada di lantai atas).
Maskot Tiara Dewata adalah si Gayan, karakter gajah yang berpakaian seperti raja. Patung si Gayan ada di parkiran depan dan belakang (dengan pose yang berbeda).
Jangan salah paham ya, aku cerita begini bukan karena mereka gulung tikar, hanya karena mereka sudah pindah lokasi.
Dari tahun 2022, supermarket Tiara Dewata pindah ke Jalan Tukad Yeh Aya.
Kalau yang aku dengar, alasan mereka pindah karena sewa lahannya sudah habis. Tempat Tiara Dewata yang lama sekarang menjadi supermarket Grand Lucky.
Karena aku sering banget ke tempat ini sejak SD bersama keluarga, tentu saja aku merasa kangen dengan lokasi lama mereka.
Berikut ini kenanganku dan keluargaku di Tiara Dewata lokasi yang lama:
- Ibuku sering belanja bulanan di supermarketnya. Karena aku biasanya ke rak makanan ringan, aku berpisah dengan ibuku.
Ketika aku sudah selesai, aku menunggu ibuku di depan rak majalah dan koran.
- Kadang kalau aku gak ikut ke supermarket, aku menemani ayah di cafe. Cafenya ada jual minuman, cemilan, dan es krim Walls.
- Supermarketnya kadang jual makanan ringan impor. Aku juga pernah beli rumput laut merk Laverland Crunch satu pak, tanpa aku tahu kalau ternyata harganya mahal.
(kalau dibandingkan dengan merk rumput laut lain)
- Kalau ke rak susu bubuk, biasanya ada SPG susu bubuk merk tertentu (seringnya merk Hilo). Entah kenapa rasanya aku gak enak, kalau aku kesana cuma ambil merk susu yang berbeda dari yang ditawarkan SPGnya.
- Ada beberapa rak berisi skincare yang dijaga karyawan cewek. Kalau mau beli, bilang ke karyawannya. Nanti diberi nota dan skincarenya dikasih saat menyerahkan nota ketika bayar di kasir.
Jujur saja, sebagai orang yang pendiam, rasanya aku seperti tertantang ketika mau cari skincare, hehe.
- Ibuku habis belanja bulanan, biasanya dapat poin. Poin itu bisa ditukar di tempat Penukaran barang. Di tempat itu ada etalase yang ditutupi dengan kaca, isinya panci, wajan, dll. Itu pun untuk poin yang jumlahnya banyak.
- Setiap weekend, parkir mobil di pinggir jalan, halaman depan, dan belakang selalu ramai, kalau dapat tempat rasanya beruntung.
Kalau gak ada parkir, kami ke tempat parkir tambahan yang terletak di depan parkiran belakang (dan jalan raya!).
- Bicara soal parkiran, aku, adik, dan ibu turun duluan di supermarket. Ayah yang masih mengendarai mobil mencari tempat parkir (kadang suka begini).
- Kata adikku, patung maskot gajah di parkiran halaman depan itu gajah cowok, sedangkan di parkiran halaman belakang gajahnya cewek. Bukannya sama saja?
- Waktu zamannya batu akik populer (kalau gak salah, tahun 2015), ayahku yang suka koleksi batu akik sering ke tempat mbak-mbak yang jualan batu akik.
Ketika yang jual udah bukan si mbak, ayahku jarang kesitu.
- Di lantai atas ada toko buku dan toko baju. Karena jarang ke toko baju, aku ceritakan yang toko buku:
Di sisi kiri, ada mainan anak-anak dan alat tulis. Di sisi kanan, ada rak buku dan patung hiasan. Buku-bukunya memang gak terlalu lengkap, tapi aku pernah beli majalah Kiddo dan Gadis disitu.
- Ada toko sepatu (lupa namanya), yang aku ingat di kaca luarnya ada ditempelkan beberapa gambar ilusi mata. Entah kenapa, tapi unik saja.
- Waktu SD, aku dan adikku sering main mandi bola, kuda berputar, dan trampolin.
Ketika aku sudah kuliah, aku sempat main Pump It Up XX dan Bom bom car.
Untuk Bom bom car, disuruh ibuku buat main. Jadi, ibu dan adikku di satu mobil. Aku di mobil yang berbeda. Karena aku gak ngerti cara mengendarai bom bom car, aku sering nabrak terus.
Main Pump it Up XX seingatku 2 koin (ya, masih pakai koin walaupun itu di tahun 2019-2020).
Di tahun itu, kayaknya cuma di Tiara Dewata yang Pump it Upnya sudah versi terbaru. Tapi aku lihat, Pump it Up jarang ada yang main. Memang sih tempatnya panas, cuma ada kipas elektronik.
- Aku pernah ke kolam renangnya. Bersama teman sekelas waktu SMK dan sekali saja. Sebelum ada suatu kejadian dan kolam renangnya diubah menjadi parkiran.
Makanan dan minuman di food court lumayan bervariasi. Cara belinya begini:
Pilih makanan atau minuman di tempat makan, misalnya di Cimo Cimi. Lalu dikasih nota dan nomor meja untuk dibayar di kasir food court. Setelah itu makanan kita diantar.
Tapi ada beberapa yang bayarnya langsung di tempatnya, misalnya kayak di Dcrepes.
Kalau mau beli di food court, harus ada yang jaga tempat duduk. Karena food courtnya rame terus.
Berikut ini beberapa tempat di food court yang pernah aku beli:
- Waktu aku SD, ada merk fried chicken namanya Cimo Cimi. Mereka juga jual kulit ayamnya.
- Ketika aku SMK, Cimo Cimi udah gak ada, jadi aku beli Ayam Presto Ny. Nita. Menurutku mirip Ayam Tulang Lunak Hayam Wuruk.
- Pernah juga ada Zushioda. Aku suka beli sushi dan ramennya. Cabang di Tukad Barito juga ada, tapi entah kenapa sudah tutup ketika aku sudah kuliah.
- Gogo Fried chicken, aku suka beli gepreknya.
- Waktu aku SMP, ada arum manis di dalam kaleng plastik, seingatku nama merknya Rainbow. Yang rasa bubble gum enak.
- Sicilian Pizza, lumayan enak rasanya (Kira-kira sekarang masih ada gak ya?)
- Ada yang jual ice cream roll (lupa nama merknya) , menarik lihat proses bikin es krimnya.
- Ada tempat jual minuman boba, lupa nama merknya lagi. Pokoknya dia di belakangnya tempat cuci tangan. Tapi minuman boba mereka tidak sesuai ekspetasiku.
Terus di tahun 2019, ada lagi merk minuman Thai tea namanya cha-tea. (Kalau di IG namanya cha.teabali). Menurutku enak sih.
-
Hmm sepertinya itu saja deh yang aku ingat tentang Tiara Dewata, kalau ada salah kata, aku minta maaf.
0 Comment(s)