Pages

Jumat, 21 Mei 2021

Review: Classicaloid (beserta season 2nya 2016-2017) - Anime Tentang Komponis yang Absurd, Namun Ada Sedihnya Juga

 



Apa jadinya kalau komponis terkenal seperti Beethoven dan Mozart ke era sekarang? Konsepnya memang absurd, tapi tahukah kalian di anime ini juga ada adegan sedihnya dan ada fakta tentang komponis-komponis tersebut. Anime ini merupakan contoh 'Don't Judge a Book By a Cover".

Judul: ClassicaLoid
Genre: Music (classical remix), Slice of Life, Comedy
Jumlah Episode: 50 (masing-masing season memiliki 25 episode, ending udah pas)
Studio Animasi: Sunrise
Tahun Rilis: 2016 (season 1), 2017 (season 2)


STORY (9/10)
Awal episode memang absurd. Lihat saja ada Beethoven membuat gyoza dan Mozart sedang iseng di rumah seorang siswi SMA bernama Kanae. Pokoknya rumah selalu ricuh, ditambah lagi nantinya ada Chopin, Liszt, dan Schubert.
Di season 2, ada Wagner dan Dvorak yang bergabung ke rumah Kanae.

Sementara itu di tempat lain, yaitu Arkhe. Ada Bach, Tchaikovsky, dan Badarzewska. Tchaikovsky dan Badarzewska merupakan idol bernama Claskey Klasky. Bach bagaikan managernya.

Di anime ini, para komponis tersebut dipanggil 'Classicaloid'. Classicaloid adalah manusia buatan yang mempunyai ingatan komponis aslinya dan mereka bisa memainkan musik.
Wujud para Classicaloid pun berbeda-beda, dari yang gender reverse sampai kuda nil.

Anime ini biasanya tentang keseharian para Classicaloid di rumah Kanae, terkadang juga ditampilkan keadaan di Arkhe. Para Classicaloid akan tertrigger ketika melihat sesuatu yang mengingatkan pada memorinya ketika masih menjadi komponis. Contohnya, ketika Beethoven lagi latihan main gitar elektrik dan tiba-tiba di rumah jegleg. Hal itu membuat Beethoven teringat memorinya ketika dia tuna rungu.

Masih banyak lagi Classicaloid yang mempunyai adegan flashback, entah kenapa kecuali Chopin, Tchaikovsky, dan Badarzewska. Padahal bagus tuh kalau mereka punya adegan flashback. Namun Badarzewska sepertinya agak susah, karena info komponis aslinya agak sedikit kalau dibandingkan komponis lainnya.
Kalau penasaran kayak gimana flashbacknya, lihat disini: Part 1 Part 2
Flashbacknya juga ada saat mereka lagi di laboratorium saat dijadikan manusia buatan.

Gak cuma flashback para Classicaloid, ada juga fakta yang terkait dengan para Classicaloid. Misalnya Chopin membuat idol virtual bernama Jolly yang terinspirasi dari George Sand dan Pad-kun memberikan info tentang George Sand.

Harap diketahui 90% cerita di anime ini tentang keseharian para Classicaloid dan adegan flashback sejarahnya ada di beberapa episode. Gak nyangka kan kalau anime yang luarnya absurd ini, ternyata didalamnya ada sejarah tentang komponis aslinya?

Oh ya, Judulnya Classicaloid tapi anime ini tidak ada hubungannya dengan Vocaloid. Meskipun lagu-lagunya Chopin kebanyakan menggunakan Vocaloid.

CHARACTERS (7/10)

Kiri ke kanan: Chopin, Liszt, Beethoven, Sousuke, Kanae,
Mozart, Schubert, Bach, Tchaikovsky (dress biru muda),
Badarzewska (rambut hime cut)


Kanae: Siswi SMA biasa yang kewalahan menghadapi para Classicaloid di rumahnya. Dia aslinya kalem tapi agak tegas.

Sousuke: Teman Kanae yang sering sial. Dia mempunyai tablet bernama Pad-kun yang mengeluarkan informasi. Dia bisa bernyanyi, tapi malah bikin orang lain pingsan.

Beethoven: Penampilannya seperti personil band rock. Gak salah sih, karena dia pernah main gitar elektrik. Beet menyukai gyoza dan kopi (harus 60 biji). Agak emosional dan kadang suka teriak-teriak sendiri. Oh iya, dia tidak tuna rungu, tapi gak peka aja sama Schubert.

Mozart: Penampilannya androgynus. Dia punya sifat iseng dan ramah, namun kadang bisa serius juga. Sering bersama Beethoven karena sudah mengenal di Lab. 

Chopin: Penampilannya seperti manusia masa depan (?). Dia pemalu dan biasa mengurung diri di kamar. Gak bakal keluar kalau gak dibujuk Liszt. Dia pernah membuat idol virtual berdasarkan George Sand. George Sand aslinya adalah penulis wanita asal Prancis yang memakai nama samaran seperti nama laki-laki. Ia memiliki hubungan dengan Chopin.

Liszt: Penampilannya seperti wanita abad 19. Sifatnya percaya diri dan senang bergaul. Selalu bersama Chopin, karena aslinya juga aslinya mereka temenan.

Schubert: Penampilannya seperti orang yang berwibawa. Lucunya sifatnya malah tidak seperti itu. Schu menggemari Beethoven sampai-sampai dipanggil 'Beethoven-senpai'. Terkadang terkena sial.

Bach: Penampilannya seperti Bach asli, namun lebih tinggi. Merupakan Classicaloid yang pertama dibuat dan ditempatkan di Arkhe. Dia jarang bicara. Sekali bicara, keluar kata-kata yang berhubungan dengan musik, seperti Andante.

Tchaikovsky: Penampilannya seperti anak perempuan. Merupakan anggota idol Clasky Klasky bersama Badarzewska. Sifatnya sedikit emosional. Tchaiko aslinya gak nyaman di badannya yang seperti anak perempuan ini. 

Badarzewska: Penampilannya seperti anak perempuan juga, tapi keliatan lebih tua dari Tchaiko (yah komponis aslinya juga lebih tua dari Tchaiko sih). Sifatnya lebih kalem daripada Tchaiko. Tetapi dia bakal marah kalau dia dibilang 'One Hit Wonder'. Karena lagunya yang terkenal cuma 'A Maiden Prayer'. Kelihatannya merupakan satu-satunya Classicaloid perempuan yang aslinya juga perempuan.

Karakter Season 2:
Wagner: Penampilannya seperti anak laki-laki. Mengaku sebagai adiknya Kanae dan memintanya untuk tinggal di rumah Kanae bersama Dvorak. Sifatnya agak sombong dan seenaknya sendiri. Wagner (dan Dvorak) pernah bertemu dengan nyokapnya Kanae.
Dia pernah menangis ketika mendengar 7th Symphonynya Beethoven, faktanya komponis aslinya pernah mendengar 7th dan 9th symphonynya Beethoven dan Beethoven juga menjadi inspirasinya untuk membuat lagu.

Dvorak: Penampilannya seperti kuda nil. Sifatnya kalem dan ramah. Sering bersama Wagner. Saat jadi kuda nil hanya bisa berbicara 'Pugi'. Dia pernah menampilkan sosok manusianya sekali. Dvorak suka sekali travelling.

Ada juga orang tua Kanae. Nyokap Kanae bernama Himeka dan Bokap Kanae bernama Kyogo. Kyogo adalah pembuat Classicaloid. Di animenya diperlihatkan beberapa Classicaloid yang ada di Lab Kyogo. Entah dari mana Kyogo mendapatkan memori-memori komponis dan apa tujuannya dia bikin Classicaloid. Yang jelas dia benar-benar eksentrik.
Ada lagi burung shoebill di rumah Kanae, bernama Hassie. Ternyata dia juga Classicaloid di episode terakhir season 2nya. Dia cuma membawakan lagu opening anime ini.

ART 8/10
Desain karakter dan animasi (dan dance CGI Clasky Klasky) lumayan bagus. Desain karakternya terlihat colorful dan mencolok (terutama Mozart).
Terus desain karakter para Classicaloid juga gak akurat dengan komponis aslinya (justru Beethoven yang lumayan mendekati), namun masih bisa diterima karena ternyata para Classicaloid itu manusia buatan yang memiliki memori dari komponis aslinya. 

Satu lagi, justru sifat-sifatnya para Classicaloid rada mirip dengan komponis aslinya. Kayak Schubert yang mengidolakan Beethoven di anime ini, komponis aslinya juga seperti itu.
Tapi nanti pas ada flashbacknya beberapa Classicaloid, diperlihatkan kok kayak gimana wujud aslinya mereka waktu jadi komponis. Aku kasih video dibawah untuk buktinya:




SOUND (9/10)

                      



Lagu-lagu yang ada disini dibawakan oleh para Classicaloid. Sebagian besar adalah remix dari musik klasik. Genrenya bervariasi, dari genre rock, rap, electronic, dan lain-lain. Lagu idol juga ada yang dibawakan oleh Clasky Klasky. Lagu endingnya biasanya berubah-ubah dan dari lagu-lagu yang dibawakan para Classicaloid dan Clasky Klasky. Openingnya dari season 1 dan season 2 tetap sama (cuma beda visual), lagunya instrumental.

OVERALL
Enjoyment 9/10
Final score: 9/10 Kekurangannya cuma gak ada flashbacknya Chopin, Tchaikovsky, dan Badarzewska.

Maaf kalau review ini kesannya agak bias. Tapi anime ini yang bikin aku yang sudah lama gak nonton anime, jadi tertarik karena Classicaloid ini. Aku juga awalnya ngeremehin anime ini karena kirain cuma anime komedi yang melibatkan komponis terkenal. Pas coba tonton, benar-benar gak nyangka kalau ada fakta sejarah tentang komponisnya. Berkat anime ini, aku pun jadi suka mempelajari sejarahnya komponis dan dengerin lagu-lagunya. 
Yang aku suka dari anime ini, karena anime original. Jadi gak bisa ditebak apa yang terjadi di episode selanjutnya.

Mungkin yang bikin anime ini underrated karena beberapa hal: Dikira cuma anime komedi yang melibatkan komponis terkenal, Desain karakter Classicaloidnya agak aneh dan gak akurat dengan komponis aslinya, Animenya terkesan random, apalagi ya.. kayaknya cuma itu yang bisa aku pikirkan.

Kalau kalian suka tentang komponis-komponis atau musik klasik, coba deh nonton anime ini. Walaupun 90% ceritanya tentang keseharian para Classicaloid dan musiknya diremix. Penilaian di review ini merupakan penilaian pribadi, jadi ya terserah sih kalau misalnya gak minat nonton, hehe.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar